Unknown On Sabtu, 08 Desember 2012



TEKA-TEKI KEHIDUPAN





Hidup adalah teka-teki.
Hidup adalah perjalanan.
Hidup adalah teka-teki sebuah perjalanan.

Kita semua sedang menebak-nebak sebuah teka-teki maha penting. Teka-teki yang kita namakan kehidupan. Sebagian dari kita berkata bahwa itu adalah sebuah perjalanan. Bagiku, hidup adalah rangkaian puzzle acak yang menunggu untuk disatukan. Puzzle tentang cinta, puzzle persahabatan, puzzle kesuksesan, dan puzzle ALLOH.

ALLOH akan marah jika kita berhenti mencoba. Karenanya, dia mengharamkan surga bagi mereka yang memutuskan mati sebelum semua puzzle lengkap terbentuk.

Puzzle kita adalah ibarat rangkaian Qodar. Tidak harus indah, namun keikhlasan dalam menjalani serta doa yang selalu kita mintakan kepada ALLOH akan menjadi score penting, kelak suatu hari ketika puzzle-puzzle kita dinilai pada suatu sidang.

Sebagai sebuah teka-teki. Jika kita menutup suatu jalan, maka akan terbentuk suatu jalan baru. Semalam aku berpikir tentang itu. Jika suatu jalan aku tutup, maka akan terbuka jalan baru. Jadi tiada istillah jalan buntu.

Engkau, jangan menyerah.

Hidup tidaklah berlaku kepada nilai-nilai yang diciptakan. Telah ada nilai-nilai dasar yang tercipta sebelum nilai-nilai yang manusia ciptakan ada.

Apakah engkau harus menjadi seorang sarjana, seorang kaya, atau seorang sukses. Itu adalah nilai-nilai yang manusia ciptakan. Tidak ada kata HARUS untuk nilai-nilai tersebut. Yang diciptakan manusia sejatinya tidak menjadi kekangan atau malah memperbudak.

Memang, taat kepada konsensus yang telah disepakati bersama adalah kewajiban. Namun jangan nafikan anomali-anomali. Kita, harus bebas, jangan terkekang. Beberapa nilai yang telah digariskan ALLOH, itulah yang harus dijunjung tinggi.

Aku sendiri, jujur belum begitu mampu memaknai teka-teki hidup ini. Aku bukanlah manusia yang telah tercerahkan. Aku masih mencari. Terkadang dari pertanyaan-pertanyaan, terkadang lagi dari apa-apa yang telah digariskan dalam Qur’an, kadang pula dari renungan-renungan dalam semesta hitam.

Teka-teki manusia. Saling terkait. Dan akan selalu berusaha terkait.

Jikalah suatu ketika, qodarmu memilih untuk menutup diri. Ataulah suatu ketika, apa yang ingin engkau capai atau berharap qodar tersebut mendekatimu lantas dia menolak dan menghindar atau bahkan berlari berpaling, jangan buru-buru menghujat ALLOH. Tiada pula engkau harus menangis sedu-sedan.

Kepedihan, kesedihan adalah fitrahmu sebagai manusia.

Jikalah itu tiba. Engkau jangan takut. Ada sebuah jalan baru yang sedang disiapkan. Dia sedang menunggu, untuk engkau tapaki dan jalani. Teka-teki baru itu sedang menunggu, untuk engkau pecahkan.


Pantun :

Jalan kelam disangka terang
Hati kelam disangka suci
Akal pendek banyak dipandang
Janganlah hati kita dikunci

Bunga mawar bunga melati
Kala dicium harum baunya
Banyak cara sembuhkan hati
Baca Quran paham maknanya

Ilmu insan setitik embun
Tiada umat sepandai Nabi
Kala nyawa tinggal diubun
Turutlah ilmu insan nan mati

Ke hulu membuat pagar,
Jangan terpotong batang durian;
Cari guru tempat belajar,
Supaya jangan sesal kemudian.

Tiap nafas tiadalah kekal,
Siapkan bekal menjelang wafat.
Turutlah Nabi siapkan bekal,
Dengan sebar ilmu manfaat.

Pinang muda dibelah dua
Anak burung mati diranggah
Dari muda sampai ke tua
Ajaran baik jangan diubah

Anak ayam turun sepuluh
Mati satu tinggal sembilan
Tuntutlah ilmu dengan sungguh-sungguh
Supaya engkau tidak ketinggalan

Anak ayam turun sembilan
Mati satu tinggal delapan
Ilmu boleh sedikit ketinggalan
Tapi jangan sampai putus harapan

Anak ayam turun delapan
Mati satu tinggal lah tujuh
Hidup harus penuh harapan
Jadikan itu jalan yang dituju

Ada ubi ada talas
Ada budi ada balas
Sebab pulut santan binasa
Sebab mulut badan merana

Manis jangan lekas ditelan
Pahit jangan lekas dimuntahkan
Mati semut karena manisan
Manis itu bahaya makanan.

Buah berangan dari Jawa
Kain terjemur disampaian
Jangan diri dapat kecewa
Lihat contoh kiri dan kanan

Di tepi kali saya menyinggah
Menghilang penat menahan jerat
Orang tua jangan disanggah
Agar selamat dunia akhirat

Tumbuh merata pohon tebu
Pergi ke pasar membeli daging
Banyak harta miskin ilmu
Bagai rumah tidak berdinding

Di tepi kali saya menyinggah
Menghilang penat menahan jerat
Orang tua jangan disanggah
Agar selamat dunia akhirat

Tumbuh merata pohon tebu
Pergi ke pasar membeli daging
Banyak harta miskin ilmu
Bagai rumah tidak berdinding
Banyak sayur dijual di pasar
Banyak juga menjual ikan
Kalau kamu sudah lapar
cepat cepatlah pergi makan

Kalau harimau sedang mengaum
Bunyinya sangat berirama
Kalau ada ulangan umum
Marilah kita belajar bersama

Hati-hati menyeberang
Jangan sampai titian patah
Hati-hati di rantau orang
Jangan sampai berbuat salah


sumber :-http://prismabekasi.blogspot.com/2012/10/teka-teki-kehidupan.html http://carakata.blogspot.com/2012/03/kupulan-pantun-nasehat-terbaik.html

Terima kasih atas kunjungan anda, semoga postingan saya bermanfaat. Tolong berikan pendapat anda tentang postingan saya.

Leave a Reply

Subscribe to Posts | Subscribe to Comments

Total Tayangan Halaman

Sabtu, 08 Desember 2012



TEKA-TEKI KEHIDUPAN





Hidup adalah teka-teki.
Hidup adalah perjalanan.
Hidup adalah teka-teki sebuah perjalanan.

Kita semua sedang menebak-nebak sebuah teka-teki maha penting. Teka-teki yang kita namakan kehidupan. Sebagian dari kita berkata bahwa itu adalah sebuah perjalanan. Bagiku, hidup adalah rangkaian puzzle acak yang menunggu untuk disatukan. Puzzle tentang cinta, puzzle persahabatan, puzzle kesuksesan, dan puzzle ALLOH.

ALLOH akan marah jika kita berhenti mencoba. Karenanya, dia mengharamkan surga bagi mereka yang memutuskan mati sebelum semua puzzle lengkap terbentuk.

Puzzle kita adalah ibarat rangkaian Qodar. Tidak harus indah, namun keikhlasan dalam menjalani serta doa yang selalu kita mintakan kepada ALLOH akan menjadi score penting, kelak suatu hari ketika puzzle-puzzle kita dinilai pada suatu sidang.

Sebagai sebuah teka-teki. Jika kita menutup suatu jalan, maka akan terbentuk suatu jalan baru. Semalam aku berpikir tentang itu. Jika suatu jalan aku tutup, maka akan terbuka jalan baru. Jadi tiada istillah jalan buntu.

Engkau, jangan menyerah.

Hidup tidaklah berlaku kepada nilai-nilai yang diciptakan. Telah ada nilai-nilai dasar yang tercipta sebelum nilai-nilai yang manusia ciptakan ada.

Apakah engkau harus menjadi seorang sarjana, seorang kaya, atau seorang sukses. Itu adalah nilai-nilai yang manusia ciptakan. Tidak ada kata HARUS untuk nilai-nilai tersebut. Yang diciptakan manusia sejatinya tidak menjadi kekangan atau malah memperbudak.

Memang, taat kepada konsensus yang telah disepakati bersama adalah kewajiban. Namun jangan nafikan anomali-anomali. Kita, harus bebas, jangan terkekang. Beberapa nilai yang telah digariskan ALLOH, itulah yang harus dijunjung tinggi.

Aku sendiri, jujur belum begitu mampu memaknai teka-teki hidup ini. Aku bukanlah manusia yang telah tercerahkan. Aku masih mencari. Terkadang dari pertanyaan-pertanyaan, terkadang lagi dari apa-apa yang telah digariskan dalam Qur’an, kadang pula dari renungan-renungan dalam semesta hitam.

Teka-teki manusia. Saling terkait. Dan akan selalu berusaha terkait.

Jikalah suatu ketika, qodarmu memilih untuk menutup diri. Ataulah suatu ketika, apa yang ingin engkau capai atau berharap qodar tersebut mendekatimu lantas dia menolak dan menghindar atau bahkan berlari berpaling, jangan buru-buru menghujat ALLOH. Tiada pula engkau harus menangis sedu-sedan.

Kepedihan, kesedihan adalah fitrahmu sebagai manusia.

Jikalah itu tiba. Engkau jangan takut. Ada sebuah jalan baru yang sedang disiapkan. Dia sedang menunggu, untuk engkau tapaki dan jalani. Teka-teki baru itu sedang menunggu, untuk engkau pecahkan.


Pantun :

Jalan kelam disangka terang
Hati kelam disangka suci
Akal pendek banyak dipandang
Janganlah hati kita dikunci

Bunga mawar bunga melati
Kala dicium harum baunya
Banyak cara sembuhkan hati
Baca Quran paham maknanya

Ilmu insan setitik embun
Tiada umat sepandai Nabi
Kala nyawa tinggal diubun
Turutlah ilmu insan nan mati

Ke hulu membuat pagar,
Jangan terpotong batang durian;
Cari guru tempat belajar,
Supaya jangan sesal kemudian.

Tiap nafas tiadalah kekal,
Siapkan bekal menjelang wafat.
Turutlah Nabi siapkan bekal,
Dengan sebar ilmu manfaat.

Pinang muda dibelah dua
Anak burung mati diranggah
Dari muda sampai ke tua
Ajaran baik jangan diubah

Anak ayam turun sepuluh
Mati satu tinggal sembilan
Tuntutlah ilmu dengan sungguh-sungguh
Supaya engkau tidak ketinggalan

Anak ayam turun sembilan
Mati satu tinggal delapan
Ilmu boleh sedikit ketinggalan
Tapi jangan sampai putus harapan

Anak ayam turun delapan
Mati satu tinggal lah tujuh
Hidup harus penuh harapan
Jadikan itu jalan yang dituju

Ada ubi ada talas
Ada budi ada balas
Sebab pulut santan binasa
Sebab mulut badan merana

Manis jangan lekas ditelan
Pahit jangan lekas dimuntahkan
Mati semut karena manisan
Manis itu bahaya makanan.

Buah berangan dari Jawa
Kain terjemur disampaian
Jangan diri dapat kecewa
Lihat contoh kiri dan kanan

Di tepi kali saya menyinggah
Menghilang penat menahan jerat
Orang tua jangan disanggah
Agar selamat dunia akhirat

Tumbuh merata pohon tebu
Pergi ke pasar membeli daging
Banyak harta miskin ilmu
Bagai rumah tidak berdinding

Di tepi kali saya menyinggah
Menghilang penat menahan jerat
Orang tua jangan disanggah
Agar selamat dunia akhirat

Tumbuh merata pohon tebu
Pergi ke pasar membeli daging
Banyak harta miskin ilmu
Bagai rumah tidak berdinding
Banyak sayur dijual di pasar
Banyak juga menjual ikan
Kalau kamu sudah lapar
cepat cepatlah pergi makan

Kalau harimau sedang mengaum
Bunyinya sangat berirama
Kalau ada ulangan umum
Marilah kita belajar bersama

Hati-hati menyeberang
Jangan sampai titian patah
Hati-hati di rantau orang
Jangan sampai berbuat salah


sumber :-http://prismabekasi.blogspot.com/2012/10/teka-teki-kehidupan.html http://carakata.blogspot.com/2012/03/kupulan-pantun-nasehat-terbaik.html

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

aas & naruto

google

Diberdayakan oleh Blogger.

Translate